BMC ECONIQ 2025: Ajang 25 Tim Mahasiswa Adu Kreativitas Bisnis Menuju Unlimited Future

Bisdig Event - 17 Juli 2025 - 12:00 AM

Sebagai bagian dari rangkaian ECONIQ 2025 (Economic Innovation Quest), Himpunan Mahasiswa Bisnis Digital Institut Teknologi Kalimantan sukses menyelenggarakan Digital Business Competition 2025 - Lomba Business Model Canvas (BMC). Acara ini merupakan salah satu bentuk perayaan Dies Natalis ke-4 Program Studi Bisnis Digital ITK dan menjadi wadah bagi mahasiswa dari berbagai kampus untuk menuangkan gagasan bisnis yang inovatif dan berdampak positif. Dengan mengangkat tema “Unlimited Future: Embranching Growth, Expanding Possibilities”, lomba ini bertujuan untuk mendorong generasi muda menciptakan model bisnis yang inovatif, relevan, berkelanjutan, dan berdampak bagi perkembangan bisnis digital ke depan.

Dua Tahapan Seleksi yang Ketat

Perlombaan ini diikuti oleh 25 tim dari berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), UPN "Veteran" Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Jendral Ahmad Yani, Universitas Garut, Universitas PGRI Semarang, Universitas Negeri Malang, Institut Teknologi Bandung (ITB),  dan lainnya.

Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: Tahap Seleksi Proposal & BMC. Pada tahap ini, peserta diminta mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkan karya berupa berkas Business Model Canvas (BMC) sesuai format yang ditentukan oleh panitia. Pengumpulan karya dilaksanakan mulai dari 16 Maret hingga10 Mei 2025. Setelah pengumpulan ditutup, seluruh karya yang masuk akan melalui proses penilaian dan seleksi oleh dewan juri, hingga terpilih tiga tim terbaik untuk lanjut ke tahap final. Tahap Presentasi Final: Tiga tim terpilih kemudian diminta mengumpulkan bahan presentasi (PPT) pada 22–23 Mei 2025 untuk dipresentasikan secara daring.

Ide-Ide Kreatif dan Persaingan Ketat

Dari banyaknya proposal yang masuk, dewan juri memilih ide-ide terbaik berdasarkan aspek inovasi, kelayakan, keberlanjutan, dan dampak sosial. Proses penjurian dilakukan oleh Bapak Royhan Saydi, S.P (Founder ANSA Academy) dan Bapak Agung Prabowo, S.E., M.M selaku dosen Program Studi Bisnis Digital ITK. Para peserta menunjukkan kreativitas tinggi dalam menyusun model bisnis, mulai dari solusi digital UMKM hingga inovasi energi terbarukan. Keragaman latar belakang peserta membuat kompetisi ini semakin menarik dan penuh tantangan. Pada akhir acara, tim Barudak Sunda berhasil meraih gelar Juara 1 Umum sekaligus Juara Favorit, berkat ide bisnis yang menonjol dan presentasi yang kuat. Melalui lomba BMC ini, ECONIQ 2025 berhasil menjadi ajang yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga kolaboratif dan edukatif. Harapannya, kegiatan seperti ini terus menjadi sarana mahasiswa Indonesia untuk berani berinovasi dalam dunia bisnis digital yang terus berkembang.

Penulis: Haura Septia Nada